Pernyataan dari seorang teman tentang mujizat 5 Roti dan 2 Ikan di Alkitab menyentak saya dipagi itu. Dalam devosi pagi yang dipimpinnya, teman saya itu mengatakan demikian: “ Pada jaman itu, setiap keluarga memiliki kebiasaan membawa makanan mereka sendiri-sendiri sehingga ketika Yesus berdoa bagi 5 roti dan 2 ikan yang dibawakan oleh murid-murid-Nya, tidak dengan serta merta 5 roti dan 2 ikan itu menjadi banyak jumlahnya. Namun, para keluarga lalu berkumpul dengan kelompok yang lain. Ini membuat hubungan menjadi lebih intim sehingga membuat mereka lebih nyaman untuk mengeluarkan bekal makanan mereka yang akhirnya membuat mereka semua mendapatkan makanan dan menjadi kenyang .” Tidak persis seperti ini namun kira-kira begitulah intinya. Saya tercengang. Mujizat 5 roti dan 2 ikan yang sudah saya ketahui sejak di Sekolah Minggu dulu ternyata berbeda. Saya memahami cerita ini sebagai mujizat luar biasa karena dari 5 roti dan 2 ikan saja bisa menjadi sangat banyak bahkan ada...
Way of thinking, precious experiences and self-reminder of the writer. The power of writing is to eternalize an experience.