Ini adalah tulisan
lanjutan mengenai gigi geraham bungsu saya yang mengalami sedikit masalah pada
pertumbuhannya.
.
Karena sakit yang tak
tertahankan maka Papa saya mengirimkan kartu Askes yang baru pertama kali ini
saya gunakan karena saya juga baru mengetahui bahwa sekarang ada Dokter
Keluarga Askes yakni ada beberapa dokter baik umum maupun gigi yang menjadi
Dokter Keluarga dari anggota Askes.
Setelah menerima
kiriman kartu tersebut, saya pun pergi ke Dokter Gigi pertama yakni di Poliklinik
UB karena berdasarkan info dari KC Askes Malang, Dokter Gigi yang merupakan
Dokter Keluarga Askes berkumpul di beberapa tempat di Kota Malang dan salah
satunya adalah di Poliklinik UB yang adalah tempat paling dekat dengan kost
saya. Saya pun menemui dokter yang masih mudah dan suka bercanda. Beliau
menyarankan untuk rontgen setelah memvonis bahwa geraham bungsu saya tumbuh
terbentur tulang rahang sehingga gusi yang menutupi permukaannya harus diangkat
biar tidak menimbulkan radang yang mana tindakan ini disebut dengan operasi
gigi sehingga kata beliau harus ditemani orang tua. Sayapun khawatir demikian
juga papa yang malamnya ketika menelpon menyuruh saya untuk konsultasi ke
Dokter lain. Mungkin agak mengerikan kedengarannya karena ada kata-kata “harus
ditemani orang tua”.
Saya pun pergi ke
seorang dokter gigi di sebuah klinik (yang menurut saya termasuk klinik yang
bagus) untuk konsultasi memanfaatkan waktu seminggu untuk minum obat penyembuh
radang gusi yang saya derita agar dapat dioperasi dan juga memanfaatkan kartu
askes saya. Dokter gigi tersebut melihat hasil rontgen dan langsung memvonis
untuk mencabut kedua geraham saya tanpa melihat kondisi gigi saya bahkan hingga
saya menawarkan “Dok, gigi saya g dilihat dulu” beliau menjawab “g perlu, ini
(re:hasil rontgen) aja sudah cukup)” lalu menuliskan rujukan ke RSU untuk antri
karena pengguna askes harus antri terlebih dahulu. Mata saya berkaca-kaca. Takut
dan agak kecewa dengan perlakuan dokter tersebut.
Papa lalu menyuruh saya
konsul dengan sepupu yang sedang mengambil spesialis bedah. Disini ada suatu
momen dimana saya mengekspresikan segala bentuk perasaan yang bisa saya
rasakan. Thanks God for the chance.
Karena harus antri di
RSU, saya lalu memutuskan untuk pergi ke RS Swasta favorit saya hoho. Disana saya
bertemu dengan dokter gigi yang berpendapat saya dengan dokter ke 2: biasanya
dicabut. Tapi, beliau lalu menyarankan saya ke dokter spesialis bedah mulut
yang praktek pada sore hari.
Dokter ke 5 ini sangat
melegakan saya hohoho. Menurut beliau, gigi saya bisa tumbuh namun sangat mepet
rahang. Beliau memberikan 2 opsi, yang pertama gusinya dipotong dan opsi kedua,
gigi tersebut dicabut. Lalu saya bertanya, apakah dengan opsi pertama lalu saya
dijamin tidak akan menderita sakit gigi lagi? Dan beliau menjawab kita
melakukan yang mudah dulu. Saya pun menyetujuinya.
Beberapa hari kemudian,
saya mendatangi dokter ke 5 dan melakukan operasi pada gusi sebelah kanan yang
paling mepet sama tulang rahang. Ahhh jujur takut tapi ini adalah demi kebaikan
haha. Rasanya tidak sakit karena dibius dan hanya terdengan bunyi gunting dalam
mulut, sakit hanya pada saat dokter menyuntikkan bius namun tidak terlalu sakit
yang ekstrim.
Dua minggu berikut
ketika yang kanan benar-benar sembuh dan bisa dipakai mengunyah barulah saya
memberanikan diri untuk operasi part II hoho.
Sebenarnya tidak
sesakit yang saya bayangkan tapi tidak ingin melakukannya lagi.
God
bless my teeth.
Dari semuanya ini saya
belajar satu hal. Dalam hidup, saya selalu menghadapai masalah yang pasti
selalu ada selama masih hidup seperti kata Lenka dalam lagunya “trouble is a friend” yang diumpakan
sebagai sakit gigi, lalu keempat dokter pertama adalah teman, sahabat, saudara
atau diri saya sendiri yang saya datangi untuk mencari pemecahan atas masalah
tersebut. Hingga kemudian ketika mereka tidak memberi jawaban yang pasti atau
menurut saya bukan jawaban yang tepat atas masalah saya, saya pun menemui orang
yang paling tepat yaitu seseorang yang sudah menjadi spesialis dibidangnya. Bukan
berarti keempat dokter pertama tidak kompeten, mereka sangat kompeten tapi atas
kasus-kasus tertentu yang sesuai dengan kemampuan mereka dalam cakupan tertentu.
Para dokter gigi biasa kompeten atas kasus-kasus seperti gigi berlubang, membersihkan
karang gigi atau kasus lainnya yang lebih “sederhana” dari permasalahan bedah
mulut atau memasang behel yang dapat dilakukan oleh yang sudah ahli yakni
dokter spesialis bedah mulut dan orthodontist.
Ketika menutup mata diatas dental
unit sambil membuka mulut dan dokter melakukan tugasnya, saya berpikir
bahwa saat ini saya “menaruh” hidup dan percaya saya pada dokter ini. Beliau bisa
saja menyuntikkan sesuatu yang mematikan atau menggorok leher saya (well, it’s too much :p) tapi itu tidak
dilakukannya karena beliau tahu saya percaya padanya bahwa beliau akan
mengobati gigi saya hingga sembuh. Sama dengan ketika kita percaya dan menaruh
harapan pada Tuhan, Tuhan pun akan melakukan hal yang sama. Tuhan tidak akan
melakukan sesuatu yang buruk, Tuhan tidak merancang kecelakaan, Tuhan merancang
damai sejahtera :’) Thanks Dad!
boleh tanya mbak..? dokter ke-5 diamana? saya jg sakit yg sama. thanks
ReplyDeleteDi Dokter spesialis bedah mulut RS Lavalette Malang. Mbak bisa coba konsul ke dokter spesialis yang ada di kota tempat tinggal :)
ReplyDeleteKalau boleh tau, dulu rontgennya di Malang dimana & berapa biayanya? Thanks before :)
ReplyDeleteSaya dulu di Melati Husada (kalo g salah hehe, maaf agak lupa namanya) yang terletak di depan RS Syaiful Anwar. Ini seingat saya semacam klinik gitu, cabang dari RSIA Melati Husada yang di jalan Kawi. Kalau biaya dibawah 150.000, waktu itu saya pake askes jadi dapat potongan sedikit :)
ReplyDeleteMba esti saya mau tanya, kalau saya ingin rujukan ke dokter spesialis bedah mulut di rs lavalette, kira2 dokternya mau tidak ya mba?
ReplyDeleteMbak Nurul, maaf baru balas. Kemungkinan besar sih mau mbak. Coba saja ya ;)
ReplyDeleteMba esti mau tanya bedahnya kmrn di rs lavalete pake askes total biayanya brp ya mba makasih
ReplyDeleteSaya tdk pake askes waktu bedah. Biaya 1 gigi itu 500rb klo tdk salah.
ReplyDeleteMbak saya mau tanya, nama dokter yang menagangi kasus mbak dokter siapa ya namanya?
ReplyDeletesaya lupa. bisa langsung saja ke RS Lavalette
ReplyDeleteMbak saya mau tanya, gigi bagian mana yang harus mbak operasi/ambil
ReplyDeleteDi lavallete ada ya operasi buat giginya? Ini aq diruk ke rsu buat foto gigi, takutnya operasinya juga di rsu. Kan g mau aq tuhh, trauma ....
ReplyDelete