Pada
suatu khotbah di sebuah gereja di Malang, sang Pendeta berkata: “Lebih sulit
memelihara cinta (sustaining love)
daripada jatuh cinta (falling in love)”
Waktu
itu saya membenarkannya tanpa tahu bagaimana rasanya hingga sekarang ini
Ada
yang bilang suatu hubungan tanpa masalah itu bagai perahu yang berada di air
yang tenang yang mana karena air yang tenang itu maka dapat sampai kepada
tujuan
Dikatakan
tanpa masalah karena hubungan tersebut sudah tidak ada banyak ‘drama’, kedua
pihak sudah saling mengerti
Karena
sudah saling mengerti itu membuat satu pihak took another party for granted
Ah
kan dia sudah jadi milik saya
Hubungan
ini sudah sekian tahun
Keluarga
sudah saling mengenal bahkan disetujui
Kita
pasti menikah
Lalu
tidak ada lagi usaha untuk sustaining love
itu tadi
Mungkin
ini salah satu alasan mengapa memelihara cinta itu lebih susah karena dalam
prosesnya tidak ada lagi usaha untuk mendapatkan perhatian, tidak ada lagi
bunga-bunga dan kembang api dihati ketika melihatnya atau ketika mendapat sms
darinya
Keadaan
ini bagai perahu yang di air tenang tadi
Entah
akan berlabuh ditujuan atau berpindah ke perahu yang lainnya
Jodoh
harus tetap didoakan karena pendamping hidup sepadan yang akan menemani lebih
dari setengah perjalanan hidup kita itu bagian dari masa depan cerah yang
diimpikan
Esti
Tanaem
Yogyakarta,
06 Agustus 2014
Comments
Post a Comment