Saya percaya bahwa
dalam hidup ini segala sesuatu ada 'musim'-nya yang mana saya berproses untuk
bertumbuh melalui segala yang terjadi pada 'musim' tersebut.
Pada musim
penghujan, saya belajar bahwa jika saya tidak menggunakan sepatu dengan bahan
tertentu maka sepatu-sepatu saya akan cepat rusak.
Pada musim kemarau,
saya belajar bahwa langit sangat cerah dan sunset
sangat indah sehingga ini adalah waktu yang bagus untuk ke pantai.
Pada musim buah
Alpukat, jangan pesan Jus Mangga di tempat makan karena biasanya tidak
tersedia.
Musim selalu
berganti. Dinamis. Setiap musim ada waktunya.
Ada waktu musim
penghujan, musim kemarau, musim Alpukat dan musim lainnya.
Ada waktu saya
harus menggunakan sepatu tahan air, melihat langit yang cerah dan sunset yang
indah di pantai, minum Jus Mangga, dan lainnya.
Ada waktu saya
ketawa lepas karena cerita menghibur dari teman yang lucu.
Ada waktu saya
memberikan senyum dengan terpaksa karena tidak punya power untuk mengubah pikiran orang lain seperti pikiran saya.
Ada waktu saya
dengan rendah hati menerima masukan. Ada kalanya saya tinggi hati dan
membenarkan diri lalu saya sesali sebelum tidur malam.
Ada waktu saya
menikmati keputusan benar yang saya ambil dengan lega dan hati yang
berbunga-bunga.
Ada waktu saya sedih,
menyesal, bernafas dengan berat karena keputusan salah (sesaat) yang saya
ambil.
Ada waktunya saya
harus mengambil keputusan yang entah benar atau salah (sesaat).
Yang akan membawa
saya entah kepada hati yang berbunga-bunga ataukah nafas yang berat.
Saya selalu ingat
khotbah yang menarik di gereja untuk selalu melibatkan Tuhan dalam setiap
keputusan yang diambil.
Saya melakukannya
dengan membiasakan diri berdoa untuk setiap keputusan yang saya ambil serta
keputusan yang akan saya ambil dimasa depan jika sekiranya saya tidak sempat
berdoa ketika harus mengambil keputusan yang mendadak.
Saya minta orang
tua mendoakan saya.
Berdiskusi dan
minta pendapat dari orang yang saya percaya dan terpercaya.
Belajar dari
pengalaman orang lain serta pengalaman saya sendiri karena berpengalaman saja
tidak cukup tapi harus terus belajar daripadanya.
Keputusan yang
benar pasti mendatangkan bunga-bunga dihati.
Keputusan yang
salah pun tidak mengapa karena bisa saja itu akan membawa kepada keputusan yang
benar.
Kadang perlu
langsung melompat satu langkah kedepan.
Kadang perlu mundur
selangkah untuk melompat lebih jauh.
Apapun itu: doakan,
pikirkan, diskusikan, putuskan, doakan.
Esti Tanaem
Maumere, 10 Juli
2017
Comments
Post a Comment