Beberapa menit yang lalu saya menerima
email berisi reference letter dari
seorang dosen.
Selain surat terlampir, ada juga doa
agar saya sukses dalam proses seleksi pekerjaan ini ditutup dengan ‘GBU’.
Beberapa bulan yang lalu, seorang dosen saya
yang lain mengakhiri bimbingan tesis dengan berkata ‘good luck ya!’
Seperti biasa, saya terharu dengan
hal-hal sederhana ini.
Hal sederhana pun mendapat bagian
tersendiri untuk dapat selalu diingat. Tidak melulu hal besar.
Hal kecil yang sederhana, yang menyentuh
hati, yang membuat bahagia, yang mampu meredam kekesalan.
Sesederhana kata-kata penyemangat dari
dosen-dosen.
Sesederhana komentar ‘beau-es-ty’ dari
seorang teman disalah satu foto saya.
Sesederhana komentar ‘beyonstea’ dari
seorang sepupu juga disalah satu foto saya.
Sesederhana penjual-penjual makanan yang
mengingat wajah saya
Yang mengingat makanan apa yang saya
suka
Yang mengingat bahwa saya tidak mau
kecap, kol dan saos di nasi goreng saya.
Sesederhana mama yang takut saya jenuh
karena belum mendapat pekerjaan.
Yang membuatkan ayam goreng kesukaan
saya. Khusus untuk Esti kata mama.
Sesederhana berdebat tentang segala
kebijakan Jokowi dengan papa.
Sesederhana Almarhumah Ma Tua yang
selalu bertanya “kakak mau makan apa?” ketika dikunjungi
Yesus lahir dalam kesederhanaan dan
kesederhanaan itu mampu merubah dunia.
Esti Tanaem
Soe, 13 April 2015
Comments
Post a Comment