Dengan alasan ingin mengabadikan segala momen
berharga dalam hidup maka saya ingin mengingat kembali pengalaman ± 3 tahun lalu yang sangat
berharga ini dan menuangkannya dalam bentuk tulisan karena dalam bentuk foto
sudah terlalu banyak :D
Langsung saja, Harvard
Project for Asia and International Relations (HPAIR) adalah sebuah proyek
yang diadakan oleh mahasiswa Asia yang mengenyam pendidikan di Harvard
University
Proyek ini berbentuk konferensi internasional yang
dalam setahun diadakan di dua tempat yakni di Amerika dan di Asia.
Tempatnya berpindah-pindah tergantung universitas
dari negara mana yang melakukan dan memenangkan bidding.
Saya berkesempatan mengikuti acara ini pada tahun
2010 yang pada waktu itu akan diadakan di Cina tapi kemudian berganti tempat di
Singapura.
Pergantian negara tidak menjadi masalah karena sudah
terlalu excited.
Untuk mengikuti acara ini dilakukan pendaftaran
secara online tanpa keterlibatan pihak kampus kecuali ingin minta sumbangan
dana karena acara ini menggunakan dana pribadi.
Karena itu, saya sangat beryukur dan berterima kasih
pada papa dan mama atas pengertian dan atas dukungan finansialnya.
Acara ini sangat bermanfaat walau terbilang mahal
sehingga saya tidak dapat berhenti untuk bersyukur akan kesempatan ini.
Acara ini berlangsung tanggal 20-24 Agustus 2010.
Saya sudah mempersiapkannya sejak bulan Maret 2010
untuk early application round demi
mendapatkan biaya registrasi yang lebih murah.
Selain itu juga persiapan dokumen seperti passport.
Untuk dapat diterima maka applicant diminta membuat essay
sesuai dengan (semacam) peminatan yang pada waktu itu saya memilih Environment.
Saya sudah mengirim aplikasi sebelum deadline namun entah mengapa pengumuman
tak kunjung datang padahal teman-teman saya yang mengikuti regular (or late) application round sudah mendapat pengumuman dan
sudah membayar biaya administrasi.
Sayapun kalang kabut karena waktu itu sudah membeli
tiket promo oleh Air Asia tercinta haha sebesar IDR 750.000 return! ;) Murah sih, tapi kalau tidak
jadi berangkat kan sayang.
Singkat cerita, setelah saya mengirim email ternyata
dijawab dengan saya sudah lulus dan tinggal bayar.
Entah email penerimaan itu nyasar kemana.
Bayar pun penuh dengan drama!
Ceritanya karena tidak mempunyai credit card, sayapun membayar lewat transfer
bank.
Teman saya juga begitu tapi dia lancar jaya
pengirimannya.
Akhirnya, selama beberapa minggu saya tiap hari
berurusan dengan email dan bank.
Kebetulan saya mengirim lewat kantor cabang sehingga
mereka harus mengecek ke kantor pusat dulu.
Saya sampai dihadapkan pada kepala kantor cabang itu
karena dari pihak HPAIR meminta semacam kode yang saya lupa apa namanya namun
yang diberikan bank bukan itu yang dimaksud sehingga uang saya tidak dapat
dilacak.
OMG, itu uang bukan ratusan ribu tapi jutaan.
Tiap hari saya berjuang ke Bank dan yang memalukan
ketika bertemu sang kepala Bank itu saya menangis hahaha.
Beliau berjanji akan segera pergi ke kantor pusat
untuk meluruskan masalah ini karena berdasarkan catatan bank, uang sudah
terkirim namun buktinya yang dimaksud bank penerima lah yang tidak dapat
ditemukan oleh kantor cabang.
Akhirnya masalah pembayaran beres tapi karena
termasuk telat maka saya tidak tercantum dalam buku alumni delegasi L
Buku itu tidak didapatkan secara gratis jadi karena
tidak ada foto saya jadinya tidak saya beli hehe.
Malam ini, ketika saya menuliskan cerita ini, saya
berpikir bahwa Tuhan selalu ingin saya bekerja keras dan berusaha.
Dalam hal ini, karena bisa berangkat tanpa ada
kendala biaya (thank you very much, mom
and dad J),
saya diajarkan untuk bekerja keras dan berjuang pada hal yang lain.
Lega dan bahagia ketika melewatinya.
Yay, tibalah waktu untuk berangkat.
Kami berangkat dari Bali. Sungguh membahagiakan.
Dari Malang, kami (Esti, Fay, Febry) naik bisa
tanggal 17 Agustus, sampai Bali 18 Agustus.
Menikmati Bali sehari lalu besoknya tanggal 19 Agustus
terbang ke Singapura.
Begitu mendarat di Singapura rasanya sangat bahagia.
Itu adalah pertama kalinya pergi ke luar negeri :D
[Continued to Part II]
Comments
Post a Comment