“Jadilah
Tuhan Kehendak-Mu. Kaulah penjunan, ku tanahnya. Bentuklah aku sesuka-Mu. Kan ku
nantikan dan berserah.”
(Sumber: Google)
Lagu ini terkhusus bait pertama seperti yang saya
kutip diatas mengingatkan apa yang harus saya lakukan dimasa sekarang ini.
Masa dimana pertanyaan-pertanyaan “Dia sudah begini,
saya belum” “Kenapa dia bisa begitu, saya tidak” dan sebagainya.
Lagu ini mengingatkan saya agar berserah sebagaimana
tanah liat yang siap dibentuk oleh sang penjunan.
Bedanya, tanah liat tidak bisa meminta untuk
dibentuk seperti apa dan bagaimana tapi manusia bisa meminta kepada Tuhan.
Seorang teman me-retweet kalimat yang di-tweet oleh
temannya demikian:
Don’t
plan and the pray for God to make it works. Pray and find out what God’s plan.
(John Hagee)
Setelah meminta yang terbaik, berusaha, juga
kembalikan lagi pada Tuhan agar yang terbaik yang terjadi.
Well,
tulisan-tulisan diblog saya ini bukan agar sok
baik tapi ini juga sebagai self-reminder
;)
Syukur-syukur bisa jadi reminder bagi yang kebetulan baca tulisan ini.
Ahh, walau rasa kecewa itu masih ada tapi saya tetap
ingin percaya seperti tanah liat pada penjunannya.
Bentuklah Esti sesuka-Mu, Bapa.
Comments
Post a Comment