Salah satu tugas selama magang dalam dua bulan terakhir ini adalah live in . Live in bertujuan untuk lebih mengenal masyarakat serta belajar dari mereka. Saya mendapat wilayah dampingan yang terletak di Pulau Hiri. Sejujurnya, saya belum pernah mendengar Pulau Hiri sebelumnya. Pulau ini berjarak tempuh sekitar 20 menit dengan menggunakan perahu kayu atau speed boat . Biayanya Rp. 5.000 untuk perahu kayu dan Rp. 10.000 untuk speed boat . I was so excited to go there! Perjalanan dimulai dengan menumpang perahu kayu setelah menunggu beberapa saat. Saat itu cukup bergelombang sehingga perahu sangat miring dan menjadi sejajar dengan air laut yang sangat biru dihari itu. Berasa naik kora-kora atau galleon dikehidupan nyata haha. Saya sedikit berdebar-debar walau menggunakan pelampung. Pada hari itu yang menggunakan pelampung hanya saya dengan seorang teman. Masyarakat belum menganggap pelampung itu perlu bahkan mereka menganggap laut dihari itu bukan (ber)gelombang tapi...
Way of thinking, precious experiences and self-reminder of the writer. The power of writing is to eternalize an experience.