Ternyata tidak semua pantai di Halmahera
Timur berpasir hitam. Pantai Tanjung Buli salah satu diantaranya.
Untuk sampai kesana, bisa menggunakan
perahu atau jalan kaki menyusuri pantai.
Kami memilih untuk jalan kaki dengan
waktu tempuh kurang lebih sejam karena air laut pasang.
Perjalanan tidak melelahkan karena view yang sangat bagus dan sedikit
menantang karena menyeberang air laut yang pasang dengan tinggi selutut orang
dewasa.
Kami berangkat dari Desa Buli Asal
bersama dengan beberapa pemuda-pemudi dari desa itu.
Hujan rintik-rintik ketika kami dalam
perjalanan kesana
A cloudy day
On the way to
Tanjung Buli. Ini laut yang sedang surut. Feels like Im jumping on the sea.
Ada mata air yang sangat segar dalam
perjalanan dihari itu.
Tiba disana kami langsung foto-foto
tentu saja sama seperti dalam perjalanan tadi.
Laut sedang tenang sekali saat itu. Seperti
bukan laut tapi sungai.
Sama sekali tidak ada ombak. Jika kami
tidak bersuara, hanya ada kicauan burung.
Sayangnya hari itu mendung sehingga
langit tidak biru begitu juga laut. Saya lebih suka pergi ke pantai ketika hari
sedang cerah sekali karena laut akan berwarna sangat biru walau panas. Pergi ke
pantai untuk sunrise dan sunset adalah pengecualian. Tapi tidak
mengurangi kegembiraan saya.
Pemuda desa memetik kelapa dan nanas
yang ada di hutan dekat pantai.
Pemudi desa mengupas nanas itu dan kami
makan tanpa dipotong-potong. Pengalaman pertama makan nanas satu buah tanpa
dipotong-potong.
Air kelapa muda sangat segar. Apalagi isinya
masih tipis. Ini kesukaan saya karena sangat lembut.
Saya bertanya kepada seorang pemudi
desa, siapa pemilik kelapa dan nanas ini? Karena kita bisa menikmatinya dengan
gratis. Menurutnya, tanah disekitar pantai itu sudah dibeli perusahaan sehingga
siapapun bisa menikmati hasil dari tanah tersebut.
Mendengar jawaban itu, dipikiran saya
hanya *&^%$@$)*&% Ah sudahlah. Blog ini tidak memuat hal-hal serius.
Tanjung Buli
Beach
Hari itu sangat menyenangkan.
Setelah beberapa jam disana, kamipun
pulang.
Perjalanan pulang hanya memakan waktu 35
menit karena air laut surut sehingga melewati jalan yang lebih cepat dan tidak
memutar.
Kami menemukan banyak bintang laut
dijalan pulang. Ada yang sedang bereproduksi. Good job! Jangan sampai punah, ya.
This
beach is worth the one hour walking. A must visit place in East Halmahera.
Esti Tanaem
Buli, 22 Juni 2015
Comments
Post a Comment