Skip to main content

Berbicara dengan hati

Ya ya ya, memang hati tidak punya mulut untuk berbicara hahaha namun yang saya maksudkan disini adalah bagaimana mensinkronkan otak, mulut dan hati ketika akan mengeluarkan suatu ucapan

Pelajaran berharga ini saya dapatkan pada hari ini, hari ke 2 di minggu ke 23 dalam tahun 2011 ini

Akibat dari salah satu sifat saya yang bisa merupakan kelebihan namun juga kekurangan yaitu perasaan sensitive.

Sometimes, being so sensitive is so suck! Beberapa kata yang “sensitive” akan bergentayangan dan itu menusuk hati dan mengganggu pikiran

Singkat kata, ketika kita akan mengeluarkan ucapan sebaiknya memanfaatkan fungsi otak untuk berpikir  dan hati untuk merasakan sekiranya ucapan tersebut akan berdampak seperti apa terhadap lawan bicara mengingat setiap individu jauh dari kata sama!

Setiap orang mempunyai indikator yang berbeda dalam melakukan penilaian akan suatu ucapan

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagaimana memanfaatkan otak, mulut dan hati secara maksimal

Walau kebiasaan berbicara blak-blakan itu sudah mendarah daging namun cobalah untuk lebih menggunakan hati

Dan juga menjadi tantangan bagi yang sangat sensitive bahwa kembali ke pernyataan diatas bahwa tiap individu itu jauh dari kata sama maka cobalah untuk memiliki hati sekuat baja yang lebih tahan banting dan lebih berpikir positif terhadap segala perkataan orang lain yang dinilai menyentuh sisi-sisi sensitive

Mungkin perkataan-perkataan tersebut hanyalah sebagai ungkapan atas apa yang tidak dia miliki ;) hahaha (contoh berpikir positif hahaha)

Mari terus belajar nilai-nilai kehidupan!

Comments