Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2013

four|years|and|eleven|months…

Don’t cry because it’s over, smile because it happened – Dr. Seuss Malang. Thank you for accepting me. Thank you for making me feels like home. Minggu ini adalah minggu terakhir saya merantau di Malang. Dua hari yang lalu adalah hari terakhir saya mengunjungi dan menghabiskan waktu di gedung FISIP UB, tempat menghabiskan banyak waktu disana dalam 4 tahun dan 11 bulan ini, untuk periode perantauan kali ini. Entah kapan saya akan mengunjunginya lagi dan entah untuk urusan apa. Demikian juga dengan jalan pulang menuju kost yang saya tinggali juga selama 4y11m ini, berjalan perlahan, mengingat kembali semua perasaan saya ketika melewati jalan ini. Malas, capek, bahagia, khawatir, bersemangat, hampa… Lalu mengingat orang-orang yang pernah bersama saya melewati jalan ini. Hari ini adalah hari minggu terakhir (juga dalam masa perantaun kali ini) saya beribadah di GKI Bromo, gereja tempat saya selalu beribadah. I thank God for a very good and inspiring preach today . H

Little Schildkröte

Adalah seekor kura-kura mungil yang dijual dekat gerbang kampus yang merupakan akses masuk dan keluar setiap harinya. Sudah sejak lama keinginan untuk memelihara hewan ini ada. Setelah bertanya-tanya, kura-kura mungil itupun akhirnya terbeli. Waktu itu sekitar tahun 2008, tahun dimana semester pertama sang pemilik sedang berlangsung. Tidak ada tanggal dan bulan waktu pembelian yang tercatat atau diingat. Kura-kura itu dibawa pulang dengan perasaan sangat riang gembira. Sang pemilik menamainya Little sesuai dengan ukurannya. Little, seperti hewan peliharaan lainnya, ada untuk menemani segala aktivitas tuannya dan mengibur mereka dengan tingkahnya. Bangun tidur, lihat Little. Pergi ke kampus, pulang kampus dan kemanapun, lihat Little sebelum berangkat dan sebelum masuk kamar karena rumah Little dekat pintu. Waktu tidur mendengar Little bergerak diantara batu-batu hiasan di tempat tinggalnya. Memberi makan. Mengganti air. Membeli hiasan-hiasan untuk rumahnya hingga Li

Stay “Children” Forever

Kalau uda gede aku mau jadi Eksmud Mau jadi bos! Hari-hari ngomong campur bahasa Inggris Tiap Jumat pulang kantor nongkrong bareng sesama Eksmud ngomong proyek besar biar keliatan sukses Suara digede-gedein biar kedengaran cewek dimeja sebelah Kalau weekend sarapan di café sambil sibuk laptopan Pesan kopi secangkir harga 40ribuan minumnya pelan-pelan biar tahan sampai siang demi wifi gratis Kalau tanggal tua pagi siang malam makannya mie instan Kalau mau nelpon bisanya cuma missed call Jadi orang gede menyenangkan tapi susah dijalanin Think again. In fact, I am rarely watching television because I don’t like it that much. But when I took a rest in a motel in Jogja, there was a television right in front of me so I watched it and there was a commercial from a cellular operator that really attracted my attention. WOW! Those words on that television commercial represent what I feel lately. Lol. I was always have a though that children are so cute, innocent

Road to Yogyakarta: Borobudur Trip (Part II)

Hari Minggu tanggal 07, kami berpetualang ke Borobudur. Dulu waktu SMA sudah pernah tapi ingin pergi lagi dan sekalian menemani Vini yang baru pertama mengunjungi candi megah nan mengagumkan itu. Kami berangkat pukul 06.00, sarapan, lalu naik Trans Jogja. Untuk pergi ke Borobudur menggunakan bis melalui terminal Jombor. Dari Malioboro ke Jombor tidak terlalu jauh tapi karena ada pengalihan jalan maka kami berganti-ganti jalur Trans Jogja sehingga untuk sampai ke Jombor membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Padahal seharusnya 30 menit sudah sampai. Tapi tidak apa-apa, hitung-hitung keliling Jogja dengan tariff Rp. 3000 saja. Perjalanan dari Jombor ke Borobudur sekitar 1,5 jam dengan tariff bis Rp. 15.000. Bis ini mirip dengan bis jalur Soe-Kupang hehe. Setibanya diterminal (yang saya lupa namanya) lalu naik becak motor. Waktu akan turun dari bis, para tukang andong dan tukang becak sudah berebut penumpang. Akhirnya saya memilih untuk naik becak motornya seorang bapak berumur sekitar

Road to Yogyakarta: Let’s Begin the Adventure! (Part 1)

Setelah mengalami pergolakan batin akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke Jogja dan mengikuti suatu tes yang dianjurkan oleh orang tua saya. Saya mengurus berkas-berkas secara kilat , H-5 dari deadline, mengirimnya, sampai tepat waktu, disms karena ternyata ada satu berkas yang kurang, saya kirim lagi dan akhirnya dinyatakan lolos administrasi. Rencana awal apabila saya berangkat sendiri maka saya memilih naik travel saja tapi karena ditemani Vini, adik saya, maka kita putuskan untuk naik Kereta Api karena Vini belum pernah sebelumnya sehingga biarlah ini menjadi pengalaman pertamanya. Tanggal 3 Juli 2013, saya dan Vini pergi ke stasiun dan membeli tiket kereta. Setibanya disana, tiket kereta eksekutif telah habis terjual begitu pula dengan kereta ekonomi dan kereta ekonomi AC. Yang tersisa adalah kereta bisnis. Kamipun membeli tiket kereta bisnis seharga Rp. 165.000. Mulai bulan Juli 2013 ini, tiket kereta mengalami kenaikan drastis. Teman saya pergi ke Jogja pada bulan Juni 2