Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

Membuat Penilaian

Hari ini membahagiakan sekaligus menyentuh karena sebuah momen penting dalam hidup Orang-orang terdekat memberi selamat dan menurut seorang teman, saya hari ini menjadi trending topic karena pencapaian ini Sejujurnya, disamping bahagia, bangga dan lega masih ada beban lain jikalau saya tidak bisa menjalani ini dengan maksimal Tapi saya mencoba untuk percaya diri Seperti kata seorang teman bahwa sekarang ini saatnya saya menikmati hasil kerja keras Apakah saya memang bekerja keras? Jika kebetulan membaca tulisan sebelum ini mungkin akan tahu sedikit bagaimana kehidupan saya dibulan November ini Akhirnya hari ini saya memetik hasilnya menjadi the one and only dikelas saya (begitu kata seorang teman bersuara merdu) yang tesisnya di-acc Saya mencoba menempatkan posisi saya pada orang-orang yang memberi selamat Mereka semua bilang beban saya berkurang, tidak terlalu stress lagi dan sebagainya Mereka menilai apa yang kelihatan namun tidak semua tahu bagaimana perjuanga

Who Hold the Future

Akhir-akhir ini jarang keluar dan bersosialisasi Mengalami pertengkaran hebat Mengejar deadline Merasa tidak dimengerti Hal sekecil apapun yang tidak sesuai, otak langsung memikirkan segala kemungkinan Ketidaksepertibiasaan dalam segala hal terjadi, otak tanpa henti memikirkan kenapa bisa demikian Hingga seseorang bilang saya sedang menulis tesis sehingga tidak bisa berpikir simpel Mungkin benar Jika hidup adalah sekolah, bulan ini sedang musim ujian Semoga bukan ujian akhir Sekalinya bertemu dengan teman dan bertukar pikiran Rasanya ada sedikit beban terangkat Terima kasih, kalian Setiap akan menyerah hanya berpikir ini semua belum seberapa Semakin dewasa seseorang, masalah dalam hidup makin berat Anggaplah ini ujian naik kelas Sekarang jadi paham beberapa hal Bahwa ada yang lebih sulit dari menjawab rumusan masalah tesis Bahwa sama seperti musim, manusia juga berubah Bahwa saya harus bisa tahu diri Bahwa saya harus bisa memahami sikap, p

Jarak

Bercerita saja sama tembok. Diam tapi setidaknya ada. Tertawa saja sama angin. Tak nampak tapi terasa keberadaannya. Menangis saja bersama air. Terkadang dingin tapi air matamu dibawanya pergi. Berdiam saja bersama sunyi. Sepi tapi tidak meninggalkanmu hingga kau ingin. Berlari saja sama bayangan. Sejauh apapun akan selalu didekatmu. Kehadiran tidak bisa diganti. Tapi jarak bisa diakali, bukan? Esti Tanaem Yogyakarta, 28 Agustus 2014

You Are My Coffee

Kopi Minuman yang enak dan adiktif Setelah minum kopi, saya merasa senang Saya bersemangat Katanya kopi membuat tidak mengantuk Tapi tidak pada saya Seringkali tetap mengantuk Mungkin karena yang saya minum bukan kopi murni Sayangnya, jantung saya berdebar lebih kencang setelahnya Tapi ingin menyeruputnya lagi Cinta Harry Potter selamat dari kutukan Avada Kedavra karena dilindungi cinta dari ibunya Kita bertahan karena dilindungi cinta kita Cinta kadang tak ada logika menurut sebuah lagu Sepertinya benar Karena sering tidak bisa saya pahami Tidak bisa saya jelaskan Tapi berujung baik-baik saja Kamu Kamu sangat mencintai saya Apakah saya membual? Saya rasa tidak karena saya benar-benar merasakan cinta itu Kamu adalah kopi bagi saya Selalu bahagia jika dekat kamu ‘Selamat pagi, sayang’ ‘selamat tidur, sayang’: sudah menjadi candu Tapi kamu juga membuat stok air mata menipis karena kesibukan kamu Kamu membuat otak berkurang li

Just Blooms

Jika kehidupan saya dilagukan maka lirik yang dapat menggambarkannya adalah “banyak perkara yang tak dapat ku mengerti…” Saya mendapati bahwa melakukan yang terbaik itu tidak ada standardisasi Tidak ada takaran yang digunakan secara universal Walau setiap orang melakukan yang terbaik (menurut versi masing-masing individu) tapi hasilnya pasti berbeda-beda Memang betul bahwa standardisasi itu tidak selamanya baik Beberapa waktu yang lalu ada berita bahwa di Australia, makanan sejumlah milyaran Rupiah terbuang karena tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan supermarket Jika segala sesuatu ada standarnya maka belum tentu baik ternyata Mungkin demikian juga dengan melakukan yang terbaik Ini tindakan yang sangat subjektif Tidak akan pernah sama Jika ditetapkan standar akan timbul ketidakadilan karena subjektifitas tadi Seperti biasa semesta tidak pernah membiarkan saya larut dalam kegamangan Saya membaca sebuah kalimat yang sangat membesarkan hati “A flower does

Sustaining Love

Pada suatu khotbah di sebuah gereja di Malang, sang Pendeta berkata: “Lebih sulit memelihara cinta ( sustaining love ) daripada jatuh cinta ( falling in love )” Waktu itu saya membenarkannya tanpa tahu bagaimana rasanya hingga sekarang ini Ada yang bilang suatu hubungan tanpa masalah itu bagai perahu yang berada di air yang tenang yang mana karena air yang tenang itu maka dapat sampai kepada tujuan Dikatakan tanpa masalah karena hubungan tersebut sudah tidak ada banyak ‘drama’, kedua pihak sudah saling mengerti Karena sudah saling mengerti itu membuat satu pihak took another party for granted Ah kan dia sudah jadi milik saya Hubungan ini sudah sekian tahun Keluarga sudah saling mengenal bahkan disetujui Kita pasti menikah Lalu tidak ada lagi usaha untuk sustaining love itu tadi Mungkin ini salah satu alasan mengapa memelihara cinta itu lebih susah karena dalam prosesnya tidak ada lagi usaha untuk mendapatkan perhatian, tidak ada lagi bunga-bunga dan kembang api di

Pangan dan Pendidikan

Yogyakarta sendu akhir-akhir ini Kelihatannya musim hujan telah tiba Mendung disertai dingin setiap hari merangsang nafsu makan lalu lapar pun sering menyerang ditengah malam Lapar itu salah satu hal yang sungguh tidak menyenangkan Lapar merenggut segala semangat dan konsentrasi bagi saya Lalu mengingatkan saya pada hal yang menjadi pemikiran saya dahulu Bahwa pendidikan dan pangan itu harus saling melengkapi didukung dengan kesehatan Kenapa? Bagaimana dapat seseorang belajar dengan baik jika perutnya lapar? Sedihnya, Indonesia belum memperhatikan kedua hal ini dengan baik Pangan dan pendidikan juga kesehatan itu masih problematik dinegeri ini Wajib belajar kita masih 9 tahun sehingga SMA harus bayar Daripada bayar lebih baik tidak sekolah dan membantu orang tua mencari uang Karena lebih penting ada makanan daripada sekolah Alasan ini dikemukakan oleh seorang penjual kacang rebus di Soe yang ditemui Papa saya dijalan Pendidikan ini berdampak hampir ke seg

Dia dan Mereka

Dia dan mereka Benang merah diantara Tidak dapat putus Oleh apa saja Dia dan mereka Bertemu dikala tertentu Berawal dengan suka Lalu meluap entah kemana Dia dan mereka Bercengkrama Tertawa Menyakiti Dia dan mereka Disakiti dengan sadar Menyakiti tanpa sadar Batasan berdiri kokoh menghalang kesadaran Dia dan mereka Dia tertawa Mereka tertawa Tiada sadar dia tersakiti Dia dan mereka Dia bertanya-tanya Entah kenapa harus ada pertemuan Jika selalu sakit Dia dan mereka Benang merah menghubungkan Sangat erat Tapi ada batasan Dia dan mereka Mereka menertawakan Dia menahan pilu Benang merah tak dapat diputus Batasan mengokohkan tawa Esti Tanaem Yogyakarta, 13 Juli 2014

Be the Salt, Be the Light, Do the Salt

Today was cloudy No traffic jams on my way home Today was the last day of final exam No classes next semester I was feeling empty Hell yeah, I still bad in good bye haha My sister sends me a bbm reminds me that last year on July 4 th -8 th , 2013 we went here in Yogyakarta, fought for a master degree Today on July 11 th , 2014 I have finished all the subjects and now focus on master dissertation Throw me back to my thesis days on bachelor years; it was frustrating I guess I wasn’t enjoying it that much That’s why now I’m trying to do it gladly with all of my heart A year of happiness, tears, sadness, laughing, and disappointment passed quickly And I have to leave it in the very moment when I’m feeling comfort with Competent lecturers, funny and kind friends, nice city, comfy room, etc Ah I surely will miss all of these I will leave my comfort zone (again) in less than six months Move to another step of my life Find a best job, live my own life, make p

Proses Melompat Lebih Jauh

Diawal tahun 2014, saya berencana untuk selalu menulis diblog setiap bulan. Namun keinginan tersebut belum bisa terpenuhi. Bulan Mei yang lalu, saya tidak dapat menyempatkan diri untuk menulis. Saya masih belum bisa meluangkan waktu diantara kegiatan harian saya termasuk tugas yang beranakpinak. Ya, bukan hanya ikan dilaut saja yang beranak pinak tapi tugas juga. Tapi saya tetap mencoba untuk menikmatinya karena semester ini adalah semester terakhir kuliah. Malam ini, sembari menunggu delivery makanan, saya ingin berbagi cerita mengenai kehidupan saya akhir-akhir ini. Diakhir April ada workshop penulisan tesis yang kembali menyadarkan bahwa tesis sudah dekat. Di workshop itu, outline saya beruntung menjadi yang terpilih untuk dijadikan contoh, bukan contoh yang benar tapi contoh yang salah hehe. No problem, I’ve learned something . Selain kuliah setiap harinya, saya mulai terlibat pada World Trade Model Community (WTMC) dan memoderatori diskusi mimgguan. Akhir-a

Nyai Ontosoroh

Setelah membeli Bumi Manusia, buku pertama dari Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer, empat bulan yang lalu akhirnya saya selesai membacanya malam kemarin. Butuh waktu yang lama karena ke(sok)sibukan saya misalnya menonton, mengerjakan tugas, membaca materi kuliah dan lain-lain. Pada awalnya saya mengalami sedikit kesusahan dalam memahami novel tahun 1980an ini karena bahasa Indonesia yang jadul tapi lama kelamaan makin terbiasa. Cerita ini sangat menarik dan pada akhirnya sungguh membuat penasaran untuk segera melanjutkan ke buku berikutnya. Ada seorang tokoh yang sangat saya kagumi yaitu Nyai Ontosoroh yang adalah istri simpanan seorang Belanda bernama Tuan Mellema. Dari hubungan itu, mereka mempunyai dua orang anak yaitu Robert Mellema dan Annelies Mellema. Nyai Ontosoroh ini diceritakan sebagai wanita yang sangat mandiri, berkeinginan kuat untuk mengetahui sesuatu, selalu mau belajar dan rajin membaca. Beliau adalah contoh wanita kuat, berani, tegar dan berprinsip

Biarkan Cinta Itu Tumbuh

Sebuah pertanyaan timbul ketika menyelesaikan Ujian Tengah Semester jam 07.00 pagi ini yang dimulai terlambat 15 menit karena pengawas datang terlambat: Ini ujian tengah semester ataukah ujian hidup? Hari ini ada dua ujian yaitu jam 07.00 dan jam 13.00. Ujian yang pertama adalah mata kuliah yang ujian open book saja belum tentu saya bisa jawab apalagi closed book seperti tadi. Untungnya bisa jawab entah benar atau tidak. Mata kuliah ini adalah tentang hukum. Seorang teman les Bahasa Inggris saya disuatu Lembaga Kursus Bahasa Inggris di Surabaya ketika saya masih SMA dulu, berkata bahwa kuliah yang paling gampang adalah jurusan Hukum. Waktu itu saya sangat percaya. Ketika kuliah Strata II ini yang mana jurusan yang saya pilih adalah lintas disiplin. Kita mempelajari ekonomi, hukum, pertanian dan tentu politik yang menjadikan saya tidak lagi menganggap remeh suatu bidang ilmu karena untuk menjadi maju, semua bidang ilmu ini harus saling melengkapi. Belajar hukum tidak sega

Membasuh Kaki

Delapan jam pertama dihari ini diwarnai dengan tiga cerita beda rasa. Jengkel, pilu, prihatin. Lima menit setelah tiba di kampus, ketua kelas memberitahu bahwa kelas jam 7.30 itu ditunda. Dosen mengirim sms padanya pukul 06.00 dan karena sang ketua kelas tidak terbiasa melihat hp waktu bangun tidur maka tidak ada pemberitahuan ke teman-teman termasuk saya. Saya jengkel. Sambil berjengkelria, saya membuka Path dan melihat posting -an tentang cerita Wulan Guritno yang bertemu dengan mama sang anak korban pelecehan seksual di JIS. Membaca ceritanya memilukan hati. Lalu teman lain di Path yang sedang hamil memberi komentar tentang kisah seseorang yang marah karena seorang wanita hamil meminta tempat duduknya di kereta dengan alasan dia (yang marah) saja jika ingin dapat tempat duduk datang lebih pagi. Masa’ wanita hamil tersebut tidak bisa demikian? Saya prihatin seperti kebiasaan Presiden kita. Karena kelas ditunda maka saya pulang dan melanjutkan tidur yang belum genap 8 jam

Tiga Tahun

Happy 3 rd birthday my blog, my reminder! Thank you for immortalizing my experiences, my life. Hari ini bertanggal cantik. 140314 Hari ini saya membeli dua buku tentang hukum lalu menyadari bahwa mata kuliah semester ini kebanyakan tentang hukum. Kata seorang dosen, mahasiswa Global Trade Diplomacy pun harus tau tentang hukum karena perdagangan berkaitan erat dengan hukum. Walau ada dua orang yang berkecimpung di dunia hukum yang saya ketahui menyatakan bahwa hukum di Indonesia itu aneh yaitu pengacara Dewi Persik dan dosen saya tadi. Hubungan membeli buku dengan tanggal cantik adalah pada kedua buku tersebut tertera tanggal cantik ini ;) Pada tanggal cantik ini juga, Ketua Umum PDIP, Ibu Megawati Soekarnoputri mengumumkan bahwa Bapak Joko Widodo maju sebagai calon presiden dari PDIP dan Jokowi pun menyatakan kesediaannya. Banyak pro dan kontra pada pencalonan ini. Bagi saya, saya melihat ada secercah harapan untuk Indonesia yang lebih baik dengan pencalonan ini.

Future and Past “Yes” or “No”

Last Sunday, I went to the church by myself like usual I met a friend there so I was not alone in the church I was happy because I didn’t go to that church for six weeks since I’ve spent my holiday at home The preacher was the same with the one on last Christmas I like the way he preached and made some jokes Every word he said was so priceless for me Last Sunday’s preach was about ‘Berani Mengatakan Tidak’ Keputusan kita dimasa kini menentukan kehidupan kita dimasa depan Kehidupan kita yang sekarang adalah karena keputusan yang kita ambil dimasa yang lalu Keputusan tersebut bisa mengandung “Ya” atau “Tidak” Nah, bagaimana agar kita tidak salah mengambil keputusan? Jawabannya adalah dengan mendasarkan setiap  “Ya” atau “Tidak” kita pada kehendak Tuhan Entah mengapa, saya sangat trenyuh pada bagian ini Saya merasa ini sangat benar Sekaligus malu karena masih sering meragukan jalan yang sekarang ini Padahal saya sudah berdoa untuk yang terbaik sajalah yang t

Flappy Bird

Beberapa hari terakhir ini game Flappy Bird sedang booming . Game ini adalah tentang menerbangkan seekor burung dengan cara tap (mengetuk atau menyentuh) layar handphone agar burung tersebut melewati tiang-tiang hijau tanpa menabraknya. Seharian ini best score saya cuma 5! Tiang-tiang hijau tadi terdapat celah ditengahnya yang harus dilewati si burung. Tiap melewati satu celah maka mendapatkan 1 score . Tinggi dari celah-celah itu bervariasi. Nah disinilah letak tantangannya. Bagaimana pemain mengontrol terbangnya si burung agar dapat melewati celah-celah tiang yang bervariasi itu tanpa menabraknya. Quite fun Quite frustrating Ditengah perjuangan (ya, saya sebut perjuangan karena saya belum lincah menerbangkannya) tadi, terlintas dipikiran saya bahwa memainkan game ini tidak boleh terlalu ngotot men- tap layar sehingga burung terbang terlalu tinggi dan juga tidak boleh terlalu lembek, lemah, santai sehingga burung terbang terlalu rendah. Harus selalu waspada