Skip to main content

Rainbow after the rain

Bulan Juli dibuka dengan kabar mengejutkan dari informan (yang adalah adik saya sendiri yang sedang berlibur di kampung halaman) bahwa papa saya melakukan suatu hal akibat kelalaian orang lain yang melanggar peraturan lalu lintas

Reaksi pertama tentu saja kaget!
Reaksi kedua sedikit marah karena mengetahui penyebab dari sesuatu tersebut
Reaksi ketiga saya menitikkan air mata lalu berdoa agar semuanya termasuh pihak-pihak yang terlibat baik-baik saja


Saya pun berpikir kalau semua orang menaati peraturan lalu lintas mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini

Selang beberapa jam kemudian,
Saya bertanya mengenai keadaan disana
Sang informan berkata papa menyesal tapi (syukurlah) tidak murung karena banyak saudara dan teman datang silih berganti

Ketika harus menanggung penyesalan sekecil apapun karena ketidakpatuhan orang lain akan suatu peraturan maka yang perlu diingat adalah bahwa segala sesuatu terjadi untuk sebuah alasan
Alasan bahwa semuanya terjadi atas seijin-Nya dan ada pelajaran berharga dibalik semua ini

Salut atas sikap papa saya yang tetap merasa kasihan dan ada penyesalan terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang benar

Teringat suatu kalimat: “peraturan itu dibuat untuk dilanggar” dan saya juga pengikut paham ini
Tapi sejak peristiwa ini sepertinya harus berpikir dua kali sebelum melanggar peraturan

I believe that everything gonna be alrite

Comments