Skip to main content

My Mom is Powerful

Perjalanan ke desa itu cukup jauh dari jalan raya. Sawah terbentang luas disisi kiri dan kanan jalan yang berbatu-batu. Kami menuju sebuah desa yang terletak di perbatasan Nganjuk dan Madiun, Jawa Timur. Di desa itu, nenek lahir dan menghabiskan masa remajanya. Nenek lalu bersama kakaknya merantau ke sebuah pulau di Nusa Tenggara Timur yakni pulau Alor. Di pulau itu kisah cinta bersemi antara seorang pria asal Sumba-NTT dengan seorang gadis Jawa. Mereka lalu menutuskan untuk pindah dan mengarungi bahtera rumah tangga di sebuah kota kecil di pulau Timor, kota yang terletak 110 km dari Kupang, ibu kota Nusa Tenggara Timur. Soe, nama kota kecil itu yang dingin, sepi dan damai. Mereka bukan penduduk asli kota itu namun mencintainya. Dikota itu lahirlah ke tujuh buah cinta mereka. Anak yang ke lima direbut hatinya oleh seorang pria ‘pribumi’ yang dipilih karena kebaikan hatinya tanpa melihat tampang yang kelak trik memilih pasangan hidup itu diajarkan kepada saya menjelang mengarungi masa dewasa. Ya, wanita itu adalah mama saya. Menurut cerita, proses kelahiran saya adalah yang tersulit dibandingkan adik dan kakak saya. Saya lalu membayangkan, melahirkan itu bukan hal mudah lalu seberapa tidak mudahnya melahirkan yang lebih sulit dari yang lainnya?
            Mama saya adalah seorang dengan pekerjaan yang mulia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, “…turut mencerdaskan bangsa”. Mama saya adalah seorang guru. Dengan pekerjaan sebagai guru, sudah tentu mama harus berangkat pagi setiap harinya paling lambat jam 7. Sebagai seorang Ibu Rumah Tangga, mama tentunya punya kewajiban dan hebatnya mama tidak pernah melalaikan kewajiban itu. Mama tetap memasak dan memastikan rumah sudah bersih. Jika berangkat kerja jam 7 maka mama sudah harus bersiap-siap jam 6. Lalu kapan waktu untuk memasak? Mama selalu bangun jam 5 pagi! Di kota Soe yang dingin itu, pagi hari bertambah dingin. Waktu yang tepat untuk bermalas-malasan di tempat tidur tapi mama tidak pernah melakukannya. Siang menjelang sore ketika mama pulang kerja, mama masih sempat membuat kue untuk kita. Suatu ketika, mama bangun jam 6 pagi dan segala sesuatu terasa keluar dari jalur yang sebenarnya.
Ada satu hal yang membuat saya heran. Mama selalu melipat selimut setelah bangun tidur siang padahal jarak waktu bangun tidur siang dan waktu tidur malam berdekatan. Menurut saya, sekalian saja selimutnya dibiarkan sampai malam, toh akhirnya dipakai juga. Tetapi, mama selalu bersikeras untuk melipatnya. Setelah saya merantau, saya akhirnya menyadari bahwa ketika akan tidur dan keadaan tempat tidur rapi dan bersih maka tidur akan lebih nyaman. Pelajaran kesekian yang saya dapat dari mama. Dimasa awal merantau, saya susah mengatur uang bulanan. Sayapun mengusulkan agar uang dikirim perminggu. Mama langsung menolak dengan alasan tidak ada waktu untuk mengirim perminggu dan saya harus belajar untuk mengatur keuangan karena saya adalah perempuan dan kelak saya akan mengatur keuangan rumah tangga saya. Sebagai tambahan, mama adalah seorang pengatur keuangan yang baik. Rumah tangga mama dan papa mulai dari nol hingga sekarang berkat campur tangan mama sebagai Menteri Keuangan rumah tangga yang luar biasa.
            Betapa besar sebuah mom’s power. Didunia internasional, salah satu negara yang berpengaruh adalah Amerika Serikat, negara yang mempunyai power. Power berarti kemampuan untuk mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu sesuai keinginan kita. Dalam keluarga saya, mamalah yang memiliki power itu. Mama mampu membuat saya mau melipat selimut setelah bangun tidur siang dan karenanya saya tahu nikmatnya tidur malam dengan keadaan tempat tidur yang rapi. Mama mampu meyakinkan saya untuk mengatur uang bulanan saya karena saya adalah perempuan yang kelak mengatur keuangan rumah tangga saya. Mama mampu menyuruh papa saya untuk mematikan kran air di kamar mandi. Sebagai info, papa saya tergolong orang keras kepala yang akan menolak hal-hal seperti itu. Papa saya hampir tidak pernah menolak permintaan mama untuk melakukan sesuatu. Saya rasa bukan karena papa tergolong dalam persatuan suami-suami takut istri namun karena power yang dimiliki mama. Power itu tidak sama seperti power yang dimiliki Amerika Serikat yang seringkali digunakan untuk mencapai kepentingannya. Mom’s power juga bertujuan untuk suatu kepentingan namun bukan kepentingan mama sendiri namun kepentingan saya. Semua mama tidak akan pernah menjahati anaknya sendiri termasuk memikirkan kepentingan sendiri, demikian dengan mama saya.
            Dimata saya, mama bukan pahlawan. Mama adalah sesederhana pikiran kita ketika mendengar kata ‘mama’ namun kesederhanaan itu mampu menciptakan hal-hal yang sangat luar biasa melebihi seorang pahlawan. Sama luar biasanya dengan hal-hal sederhana yang mama ajarkan dan mama lakukan kepada saya mulai mengandung hingga sekarang. Power yang mama miliki mengikuti keinginannya namun tujuannya untuk kepentingan saya. My mom is powerful, her power is simple, and that simplicity is incredible.


Comments