Skip to main content

Mencinta


Ditengah malam ini ketika sudah tak ada kata tersisa untuk dituangkan pada skripsi (tapi ada untuk dituangkan di blog :D), saya memikirkan suatu konektivitas diantara dua muda-mudi yang dimabuk cinta
Well, saya bukan pujangga yang ahli memainkan kata-kata yang membunga-bungakan hati
Sesungguhnya sebelumnya saya telah menulis 2 kalimat yang mirip-mirip puisi gitu deh tapi saya hapus karena merasa geli sendiri hehe apalagi itu tentang cinta. Not so me hoho
Tiba-tiba terpikirkan bagaimana dapat seseorang mencinta satu orang saja walau yang lebih menarik diluar sana ratusan (lebiiiihhh)
Dan saya langsung menemukan jawaban hoho: bahwasanya tiap orang punya tipe idaman tersendiri misalnya si X menyukai pria dewasa sehingga walau ada banyak pria diluar sana yang lebih kaya, lebih ganteng tapi X tetap mencinta pria dewasanya itu
Lalu, bagaimana dengan mereka yang dapat mencinta beberapa orang sekaligus a.k.a player? Ini sudah berhubungan dengan kesetiaan dan mungkin mereka tidak mencinta tapi hanya untuk kepuasan diri sendiri dan ada pula yang melakukan hal demikian agar dipandang hebat oleh orang lain but I will never ever say “WOW” to this kinda of person!!
Saya memuja 2 orang yang hidup bersama hingga maut memisahkan. Mereka orang-orang yang menakjubkan, menghargai cinta dan menghargai diri mereka sendiri. Mereka membuat diri mereka berharga.
Seperti kata Dee dalam karyanya “Semangkuk Acar untuk Cinta dan Tuhan” bahwa cinta itu pengalaman, bukan penjelasan. Perjalanan, bukan tujuan. Pertanyaan, yang sungguh tidak berjodoh dengan segala jawaban.
Saya setuju denganmu, mbak Dee.
Cinta bukanlah penjelasan panjang lebar tanpa makna tapi pengalaman mengenai pertumbuhan yang dialami bersama dalam suatu hubungan
Cinta bukanlah tujuan yang harus dicapai tapi bagaimana melewati perjalanan itu
Cinta bukanlah pertanyaan karena tidak ada yang patut ditanyakan tapi dipahami
Nikmatilah cinta itu, jalanilah, bukan hanya dengan pasangan tapi juga dengan dia yang ada dalam jangkauan matamu J

Comments