Skip to main content

Mujizat Itu Nyata (?)


Pernyataan dari seorang teman tentang mujizat 5 Roti dan 2 Ikan di Alkitab menyentak saya dipagi itu.
Dalam devosi pagi yang dipimpinnya, teman saya itu mengatakan demikian:
Pada jaman itu, setiap keluarga memiliki kebiasaan membawa makanan mereka sendiri-sendiri sehingga ketika Yesus berdoa bagi 5 roti dan 2 ikan yang dibawakan oleh murid-murid-Nya, tidak dengan serta merta 5 roti dan 2 ikan itu menjadi banyak jumlahnya. Namun, para keluarga lalu berkumpul dengan kelompok yang lain. Ini membuat hubungan menjadi lebih intim sehingga membuat mereka lebih nyaman untuk mengeluarkan bekal makanan mereka yang akhirnya membuat mereka semua mendapatkan makanan dan menjadi kenyang.”
Tidak persis seperti ini namun kira-kira begitulah intinya.
Saya tercengang.
Mujizat 5 roti dan 2 ikan yang sudah saya ketahui sejak di Sekolah Minggu dulu ternyata berbeda.
Saya memahami cerita ini sebagai mujizat luar biasa karena dari 5 roti dan 2 ikan saja bisa menjadi sangat banyak bahkan ada sisa 12 bakul.
Ini yang saya pahami selama belasan tahun hingga teman saya memberitahu faktanya dipagi itu.
Saya benar-benar memikirkan hal ini.
Hari ini, saya kembali berpikir tentang apa yang saya pahami belasan tahun dan fakta yang diungkapkan teman saya yang sangat masuk akal itu.
Apakah mujizat itu nyata?
Ini pertanyaan yang mengawali diskusi didalam kepala saya.
Jika saya ingin memindahkan sebuah pohon ke tempat yang baru, apakah saya cukup melihat dan menggerakkan pohon tersebut dengan tatapan saya?
Saya menyadarkan diri saya sendiri bahwa ini bukan film.
Saya harus mencabut pohon tersebut, menggali lubang yang baru, mengangkat pohon itu, memindahkan ke lubang yang baru, menutup dengan tanah, menyiramnya dan pohon itupun berada ditempat yang baru.
Sama seperti cerita 5 roti dan 2 ikan.
Mujizat tidak serta merta terjadi tanpa diusahakan.
Mujizat itu nyata jika dikerjakan.
Saya tidak lagi kecewa. Saya sudah bisa menjawab apa yang saya pertanyakan.
Ini menjadi awal yang baik untuk mengusahakan semua yang ingin dicapai ditahun yang baru ini.

Happy New Year 2017!


Esti Tanaem
Maumere, 07 Januari 2017

Comments