Skip to main content

August to January

Terakhir menulis diblog ini sekitar 5 bulan yang lalu tentang bagaimana pikiran saya terganggu dengan body shaming. Waktu berjalan, body shaming pun terus ada bahkan mungkin kadang saya tanpa sadar masih melakukannya. Tapi, tetap berusaha membentuk pikiran saya agar melihat tipe tubuh bukan sebagai bahan penghakiman.

Sebulan sebelumnya, saya mengambil keputusan untuk melamar sebuah posisi di Pulau Timor setelah berefleksi dan berdiskusi dengan atasan saya yang sangat bijaksana, orang tua serta orang terdekat lainnya. Pada proses itu, saya menemukan bahwa saya akan meninggalkan zona nyaman saya baik dalam karir maupun pribadi. Saya meyakini bahwa saya sangat bertumbuh diposisi pekerjaan saya saat itu bersama atasan sangat menginspirasi saya dalam pengetahuan umum, pengetahuan mengenai organisasi dan kepemimpinan. Teman-teman kerja sangat mendukung dan saling menghargai walau hampir semua adalah staff dengan pengalaman kerja bertahun-tahun sedangkan saya dengan usia paling muda baik usia hidup maupun usia kerja. Dalam hal pribadi, setelah merantau 12 tahun yang mana 9 tahun diantaranya saya tinggal di kost, saya akan pulang ke rumah orang tua saya. Saya mengkhawatirkan apakah saya mampu meninggalkan kebiasaan saya yang terbiasa tinggal sendiri dan menyesuaikan dengan aturan serta kebiasaan di rumah orang tua saya. Pada bulan yang sama, saya diajak oleh teman saya untuk membantunya dalam pekerjaannya. Saya sangat senang karena punya pengalaman pekerjaan lain walau hanya beberapa minggu.

Pada bulan yang sama, saya dan salah satu teman akrab saya melakukan road trip dari ujung barat Pulau Flores (Labuan Bajo-Manggarai Barat) melewati Ruteng-Manggarai, Borong-Manggarai Timur dan bermalam serta berwisata di Bajawa-Ngada. Dua hari kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Ende dan berakhir di Maumere-Sikka.

Dua bulan sebelum mengambil keputusan itu, saya terlibat dalam sebuah survey besar dalam waktu sangat singkat. Saya bekerja 7 hari masing-masing lebih dari 8 jam selama kurang lebih 2 bulan. Saya sangat lelah secara fisik maupun mental tapi saya bahagia. Saya melakukan pekerjaan yang saya sukai dan saya semakin yakin dengan passion saya. Saya juga senang karena teman saya (sepertinya) menemukan jodohnya melalui survey itu. Semoga. Saya meneteskan air mata karena pekerjaan yang saya sukai dan saya sangat marah pada enumerator hingga kepala saya terasa sangat berat. Hari ini saya mengingat kembali proses itu dan bersyukur karena pernah mengalaminya.

Pada bulan terakhir di Tahun 2017, saya mendapat penawaran mengenai posisi yang saya lamar itu. Saya dinyatakan lolos. Perasaan di Tahun 2015 ketika saya mendapat penawaran untuk ditempatkan di Sikka kembali muncul. In between sad and happy. Saya berproses untuk menyelesaikan tugas-tugas saya sambil melakukan hand over. Kemudian, saya mengalami salah satu liburan Natal paling menyenangkan. Literally a Happy Christmas!

Satu bulan setelahnya, teman-teman mengadakan malam perpisahan yang sangat menyenangkan. Saya sangat menyukai acara serta kadonya. Hampir semua teman menghadirinya. I gave my farewell speech in tears of joy. Lalu kami makan bersama dan foto-foto. Saya lalu kembali merasa biasa saja. Mungkin sudah terlalu sering berpindah-pindah dan saya juga sedang belajar mengenai emotional detachment baik terhadap barang atau orang. Besoknya, saya dan teman-teman pergi ke Flores Timur. Saya sangat senang karena dalam 2,4 tahun, saya sudah mengunjungi semua Kota Kabupaten di Pulau Flores dan menikmati keindahannya yang luar biasa!

Dibulan yang sama, saya mulai bekerja di Timor. Saya bolak-balik tiga Kabupaten dan Kota Provinsi pada minggu-minggu pertama. Saya bersyukur karena saya suka jalan-jalan dan tidak mabuk kendaraan sehingga tidak terasa berat. Saya memiliki banyak waktu untuk melamun sambil melihat tanaman-tanaman berlalu dari jendela mobil kantor, mobil travel atau bis umum yang saya tumpangi. Saya senang karena setiap akhir minggu saya bisa pulang ke rumah dan mengunjungi orang tua saya. Tinggal bersama mereka ternyata tidak serisi yang saya bayangkan. Saya senang karena saya bisa kembali untuk mengenal dan belajar dari daerah asal saya. Keinginan yang pernah saya tulis pada Maret 2015  terwujud.

Hidup kembali memberikan beberapa penawaran ditahun 2018 ini. Saya kembali berproses untuk membuat keputusan dan saya menikmatinya.


Esti Tanaem
Kefa, 19 April 2018

Comments