Skip to main content

Tulisan ini buat Bapak Penjual Nasi Goreng dan Penjual Makanan lainnya


Salah satu hal yang saya sukai dari bulan puasa adalah banyak penjual takjil
Tapi yang tidak saya sukai adalah ketiadaan penjual makanan dari pagi hingga waktu menjelang buka puasa
Ditengah krisis penjual makanan ini, saya membuat tulisan ini untuk berterima kasih kepada penjual-penjual makanan disekitar kost J
Sebagai perantau, tidaklah mungkin untuk terus menerus makan fast food atau makanan yang berharga diatas Rp. 6000 setiap hari atau akan mengalami deficit dalam keuangan. Harus ada pengaturan keuangan yang baik hoho

Umumnya ketika bulan puasa, ada beberapa penjual yang memilih tidak berjualan terutama ketika menjelang hari raya Idul Fitri. Sehubungan dengan hal ini, saya ingin berterima kasih kepada Bapak Penjual Nasi Goreng depan SD yang masih berjualan sehingga malam ini saya terhindar dari fast food dan pop mie J padahal kondisi sekitar kost adalah sangat sepi iya sangaaaat sepi dan juga sangat dingin!

Ada seorang penjual Es Pisang Ijo yang berdasarkan wawancara saya (hihihi) mengetahui sebuah fakta bahwa keuntungan yang dia dapat adalah dari setiap gelas Es yang dia jual sebesar Rp. 1000. Jika berhasil menjual 15 gelas maka dia akan mendapatkan Rp. 15.000. jika dikalikan 30 maka akan mendapatkan Rp. 450.000. jumlah tersebut tidak mencapai setengah dari uang bulanan saya. Tulisan ini juga buat anda J semoga laris ya Pak!

Dan juga buat penjual makanan lainnya disekitar kost, TERIMA KASIH JJJ
Karena merekalah, saya yang tidak bisa masak dan tidak ada dapur di kost ini bisa bertahan hidup
Mereka mendapat keuntungan materi dan saya mendapat makanan. Suatu kerjasama yang sangat baik
Jika sudah lulus nanti, saya pasti merindukan makanan-makanan yang ada di Malang J

Comments