Skip to main content

Sick

Pada suatu malam di Malang, papa menelpon saya dan menanyakan kabar seperti biasa.
Saya menjawab, saya sedang sakit demam.
Biasanya beliau akan menganjurkan untuk pergi ke dokter, banyak istirahat, minum air putih, minum vitamin c dan sebagainya.
Berbeda dari biasanya, pada malam itu beliau menjawab: tidak apa-apa. Namanya manusia pasti pernah sakit, tidak bisa manusia selalu sehat.
Saya tertawa.
Saya sering tertawa karena perkataan-perkataan lucu dan menghibur yang sering beliau lontarkan
Well, it makes sense.
Saya belum pernah menemukan manusia yang tidak pernah sakit.
Sama seperti kesedihan ada supaya manusia menghargai dan tahu apa itu kebahagiaan, sakit juga seperti itu. Sesekali ada supaya manusia menghargai kesehatan dan menjaganya.
Menurut Oxford Dictionary, ada dua pengertian dari ‘sick’.
Pertama, pengertian formal, sick sama dengan ill. Sick dalam pengertian ini sama dengan sick pada cerita saya diatas.
Kedua, pengertian informal, bored or annoyed about something that has been happening for a long time. 
Ketika menulis ini, saya tidak sedang dalam keadaan sick menurut pengertian pertama. Tapi hampir sick untuk pengertian yang kedua.
Singkatnya, I am (almost) sick of every question about my life lately. 
Tidak semua pertanyaan. Hanya beberapa yang menurut saya bukan bertanya untuk mengetahui jawaban dan (syukur-syukur didoakan) tapi lebih ke bertanya untuk mengasihani saya yang belum bekerja ini.
I don’t know why and how but I can feel the difference.
Biasanya saya memberi jawaban yang sesuai keinginan mereka yang ingin mengasihani. Misalnya, tidur-tiduran saja. Padahal ada beberapa hal yang saya lakukan yang salah satunya yaitu mengikuti proses seleksi pekerjaan.
Tidak ada yang bisa dilakukan menghadapi mereka selain memaklumi karena mereka mungkin tidak mengetahui apa itu proses dan belum pernah ada di posisi saya atau mungkin sudah pernah tapi sudah melupakan rasanya.
Tulisan ini buat mereka yang sedang mengalami hal diatas baik dalam pengertian pertama dan kedua: Keep PUSH!
Pray Until Something Happens


Esti Tanaem
Soe, 13 April 2015

Comments