Skip to main content

Penggugah Rasa Kecewa: Proses Melamar ODP Mandiri



Kalau ketidaklolosan GBS BTN kemarin tidak membuat saya kecewa, ketidaklolosan ODP Mandiri ini benar-benar membuat saya was-was dan kecewa. Sangat.
Mungkin yang belum tau apa itu ODP Mandiri bisa liat di-posting-an saya sebelumnya tentang GBS BTN, disitu ada penjelasan mengenai GBS dan ODP yang kurang lebih sama di kedua bank ini.
Memang awalnya proses melamar kerja ini hanya untuk mencari pengalaman dan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan saya.
Kalau diterima bersyukur, kalau tidakpun bersyukur dan segera mencari pengalaman lain.
Tapi untuk proses melamar ODP Mandiri ini benar-benar membuat saya kecewa karena tidak lolos tahap yang diluar kuasa saya. Tahap yang saya tidak perlu berpikir keras dan menggunakan otak untuk dapat lolos tahap ini.
Untuk jelasnya akan saya jelaskan tahap-tahap dalam ODP Mandiri:
1.      Seleksi Administrasi
Pada tahap ini rata-rata sama hanya IPK min 3,00 kemudia tinggi dan berat badan tidak berpengaruh. Biasanya diutamakan mereka yang belum pernah melamar ODP sebelumnya, jika sudah pernah maka ada jeda waktunya yang saya tidak tau persis berapa lama. Saya melamar melalui job fair JPC UB tanggal 06 Maret 2013 dan besoknya disms kalau saya lolos tahap ini J Awalnya saya berpikir tidak lolos karena nama saya tidak tercantum dipengumuman tapi ternyata yang dipengumuman itu mereka yang menaruh lamaran pagi hari, saya siang harinya. Lalu pulang dengan langkah gontai karena ini adalah penolakan pertama saya tapi ternyata lolos hehe.
2.      TOEFL
Sms yang saya dapatkan tanggal 07 Maret itu berisi pemberitahuan mengenai tes tahap 2 yaitu tes TOEFL. Biasanya tahap 2 itu adalah walk-in interview tapi kemudian dijelaskan bahwa karena ada kesalahan teknis jadi dibalik tapi tidak mengurangi esensinya. Awalnya saya berpikir ini adalah TOEFL ekuivalen atau TOEFL biasa tapi ternyata TOEFL ITP! Wow, Bank Mandiri memang tidak main-main dalam merekrut karyawan. Hal ini juga tercermin dalam tes-tes selanjutnya.
3.      Walk-In Interview
Tanggal 18 Maret 2013 saya mendapat sms bahwa saya diundang untuk mengikuti tahap selanjutnya yaitu Walk-In-Interview. Sesuai dengan namanya, tahap wawancara ini dilakukan dengan cepat yakni sekitar 15-20 menit dengan menggunakan Bahasa Inggris. Pertanyaan pada tahapan ini masih berupa hal-hal umum mengenai diri kita dan kesiapan untuk ditempatkan dimana saja seluruh Indonesia. Hasil tahapan ini langsung diumumkan dan saya lolos J Sesungguhnya, saya tidak menyangka jika akan lolos tahap ini. Sejak awal saya sudah berpikir jika tidak lolos maka setidaknya saya sudah tau apa dan bagaimana walk-in interview itu. Ada cerita lucu mengenai tahapan ini, karena asal saya jauh dari SoE-NTT, saya sering dijadikan contoh ketika peserta diberi pengarahan hehe.
4.      Aptitude Test
Ketika pengumuman lolos tahap 3, peserta juga diberitahu bahwa tahap selanjutnya adalah Aptitude Test yang diadakan di Malang. Tes ini semacam tes psikologi namun beda dari biasanya (dan beda dari tes psikologi GBS BTN). Kalau tes psikologi GBS BTN diadakan oleh Lembaga Psikologi Indonesia (if im not mistaken), Aptitude Test ini diadakan oleh sebuah lembaga asal London, SHL. Contoh tes ini juga tidak dijual bebas menurut pengarahan pada tahap 3 jadi contoh soal bisa diakses langsung pada web SHL. Pada saat tes ini berlangsung, peserta tidak diperkenankan membawa alat tulis dari luar. Peserta menggunakan 2 pensil dan penghapus yang disediakan SHL. Ada 3 macam tes yakni kemampuan verbal, numeric dan kepribadian. Katanya pengumumannya setelah 7 hari kerja tapi ternyata lebih dari 2 minggu. Sayapun sudah berpikir kalau tidak lolos hingga mendapat sms pada tanggal 08 April bahwa lolos tahap ini. I was happy.
5.      Leaderless Group Discussion (LGD)
Tes ini diadakan pada tanggal 10 April 2013. Tes ini katanya sama dengan Forum Discussion Group (FGD) kalau diperusahaan lain. Ini adalah pertama kali bagi saya sehingga agak deg-degan mengingat latar belakang pendidikan saya yang bukan ekomoni atau perbankan, bagaimana jika kasus yang harus dipecahkan adalah yang ekonomi banget?! Oh ya, tes ini semacam diskusi kelompok yang nantinya per kelompok akan diberikan contoh kasus dan dari cara kita memecahkan kasus tersebut akan terlihat karakter kita. Katanya, tidak boleh terlalu pasif namun juga jangan terlalu mendominasi. Pengumumannya langsung disore hari dan saya lolos J Ahh, rasanya sungguh menyenangkan ketika mendapatkan telp itu yang memberi kabar bahwa tes tahap selanjutnya yaitu tes kesehatan akan dilaksanakan besok harinya disebuah lab di jalan Dharma Husada Surabaya. Untung tadi tidak langsung balik Malang ;)
6.      Tes Kesehatan
Walau tes ini pukul 07.00 saya berangkat dengan penuh semangat dan percaya diri. Secara saya tidak merokok, tidak menggunakan narkoba dan kebiasaan hidup tidak sehat lainnya jadi saya berpikir tes ini akan lolos dengan mudahnya. Mulailah 11 macam test dari tes darah, rontgen, jantung, gigi, mata, pernapasan, pendengaran, USG, urin glukosa dan lainnya. Semua lancar hingga urin saya yang bermasalah karena saya sedang datang bulan sehingga tidak diperbolehkan dan saya disuruh balik lagi H+3 setelah bersih. Bolak-balik SBY-MLG demi urin? That’s not a big deal ;) Apa sih yang gak buat tahapan tes yang (katanya) sudah 80% ini. Katanya (lagi), kalau sudah sampai tes kesehatan maka kemungkinan besarnya pasti diterima. Well, sepertinya saya termasuk yang sebagian kecil yang tidak diterima itu. Kegamangan dimulai pada H-1 menyetor urin ke Surabaya. Saya disms oleh kakak tingkat yang kebetulan bersama-sama berjuang meraih pekerjaan ini. Biasanya, ketika sudah disms saya selalu bertanya pada dirinya. Tapi ternyata saya belum juga disms hingga pukul 12 padahal kakak tingkat tersebut dan teman-teman lain sudah disms sejak pukul 09.00 tanggal 18 April 2013. Katanya mungkin tunggu saya tes urin. Tapi ada seorang teman yang belum tes urin juga dan sudah disms bahwa dia lolos tahap ini. Lalu saya konfirmasi dan katanya berdasarkan medical test, saya belum dapat melanjutkan tahap ini.
7.      Final Interview
Saya tidak mengalami tahap terakhir ini jadi tidak ada yang bisa diceritakan ;)

Sad? Yes. Disappointed? Yes. Crying? Hell Yeah!
Setelah berminggu-minggu akhirnya baru punya keberanian untuk menyelesaikan tulisan ini untuk berbagi dengan pembaca yang ingin mengetahui tentang tahapan ODP Mandiri. Hehe.
Katanya Papa saya sih tidak masalah yang penting sudah ada pengalaman tes kerja.
Katanya adik saya: “sabar kak. Mungkin kakak memang ditakdirkan untuk jadi Presiden.” 
Ditengah derai airmata, saya tertawa.

Comments

  1. Ya Tuhan, sadis banget yak tinggal med check aja gak dilolosin.. padahal yang terpenting dalam dunia kerja kan ya pokoknya ngga punya sakit parah, gitu aja kan. Ya udah sist, mungkin jalannya Tuhan, mungkin saja kalau sista di bank mandiri nanti ada suatu kejadian yang berbahaya buat sis, atau mungkin sist nanti gak cocok dengan lingkungan kerjanya, dll. Kabarnya di mandiri itu seperti kerja rodi. Lembur-lembur sudah hal wajar. Load kerja sangat tinggi. Gimana kabarnya sekarang sudah dapat kerja? Saya doakan semoga sista dapat pekerjaan yang baik dan yang cocok untuk sista.

    Saya sedang ikut ODP mandiri juga nih. Lagi nunggu hasil tes TOEFL. Kalau tidak lolos saya berusaha siapin diri untuk ikhlas dan tidak terlalu kecewa.

    ReplyDelete
  2. Iya sadis memang menurut pemikiran aku waktu itu apalagi menurut seorang teman biaya med test itu perorang 2juta lho jadi klo sudah smp tahap itu kemungkinan besar lolos hehe. Benar kata mbak Diajeng, mungkin aku akan mengalami kesadisan yang lebih klo diterima jadi ketidaklolosan ini menyelamatkanku. Kata seorang teman yang ODP Mandiri juga, kerjaan ini kayak setan katanya hehe. Berat pekerjaan tp sesuai sama gaji sih g masalah menurutku. Skrg aku lanjutin S2, jadi belum sempat kerja. Wah good luck yah, do your best, persiapkan diri utk kemungkinan terburuk. Terima kasih doanya, aku mendoakan yang terbaik buatmu. Kalau lolos kabari yah ;)

    ReplyDelete
  3. Kak, saya mau tanya.
    Kan Kak Esti masukin lamarannya lewat Jobfair,,
    Apa kalo gak lewat Jobfair gak bisa Kak? Jika bisa, gimana caranya?
    Terimakasih buat sharing ceritanya ya Kak..
    Sukses buat Kak Esti, GBU. :)

    ReplyDelete
  4. Hallo!
    Saya kurang tau klo itu. Biasanya sih kalau g lewat jobfair berarti dari web nya atau dari info mulut ke mulut gitu. Coba cek saja web nya Mandiri atau web-web lowker gt.
    Sama-sama. Sukses juga buat kamu!
    Gbu

    ReplyDelete

Post a Comment