Skip to main content

The answer of 4 months waiting

I got that finally.
I mean I got the answer.
Walau jawabannya adalah penolakan namun setidaknya saya telah mencoba dan berusaha.
Ceritanya, saya sangat ingin mendapat beasiswa dan kuliah di luar negeri.
Bukan luar negeri sesama negara berkembang, tapi saya ingin merasakan bagaimana belajar dan tinggal di negara maju.
Saya sudah menginginkan dan membuat rencana ini semenjak awal kuliah S1.
Saya memang suka membuat rencana, sangat suka membuat rencana, dan ini sudah menjadi kebiasaan saya.
Selulusnya saya dari S1, saya akan segera mendaftar beasiswa ke Aussie! Dan rencana yang satu ini memang terwujud karena saya memang berhasil mendaftar walau telat setahun dan aplikasi saya kirim pada H-2 deadline.
Beasiswa ini namanya Australia Awards Scholarship (AAS), for more info please asking mbah google.
Singkat cerita, saya ditolak.
Dulu saya berpikir bahwa jika saya ditolak maka pastinya saya akan seperti lagunya Dewa-Pupus “kau buat remuk seluruh hatikuuuu” lol
Kenapa? Karena saya sangat menginginkannya sejak awal kuliah S1 dan saya berusaha untuk memenuhi persyaratannya.
Karena itu saya berdoa sejak mengirim aplikasi, jika memang saya tidak diterima tolong jangan biarkan saya bersedih terlalu lama.
Ketika tidak menemukan nama saya di pengumuman, saya bersedih tapi hanya beberapa menit. Selebihnya saya penasaran ;p
Penolakan ini menyempurnakan pengalaman penolakan saya dalam tahun ini. Semoga ini adalah yang terakhir.
Saya sempat berpikir untuk perlahan, mengurangi kebiasaan saya membuat rencana. Tapi kata teman saya, yang direncanakan saja bisa gagal apalagi yang tidak direncanakan. Ada benarnya, ada tidaknya. Karena yang tidak direncanakan bisa saja tercapai.
Pada akhirnya saya berserah. Apa yang memang harus terjadi dalam hidup saya, terjadilah.
Like what Kelly Clarkson once said in her song “what doesn’t kill you makes you stronger” ;)
Satu yang pasti, saya sudah dijanjikan masa depan yang penuh pengharapan.


Esti Tanaem
Yogyakarta, 11 November 2013

Comments