Skip to main content

Tuhan Tidak Sejahat Itu

Suatu hari, seseorang mengalami sakit yang cukup parah. Sakit yang didiagnosis berbeda-beda oleh beberapa dokter. Sakit yang membuat orang-orang mulai berspekulasi berdasarkan pengalaman dan pendapat mereka sendiri.
Pengobatan pun dilakukan baik modern maupun tradisional.
Hingga ada yang berkata bahwa sakit ini karena dosa orang tersebut juga dosa kedua orangtuanya.
Pertanyaan pun muncul, apakah Tuhan sejahat itu?
Manusia memang tidak luput dari dosa. Lalu berdoa untuk minta ampun. Tuhan pun bilang bahwa jika mengaku dengan sungguh maka Ia akan menghapus dosa kita.
Lalu, apakah jika seseorang sakit parah, atau mengalami pergumulan yang berat lainnya karena Tuhan tidak menghapus dosanya dan menghukumnya?
Ya, memang ada hal yang harus manusia tanggung sebagai akibat dari perbuatan dosanya tapi apakah harus seberat itu?
Pertanyaan ini tersimpan beberapa lama tanpa ada jawaban.

Suatu hari, pada devosi pagi di kantor, seorang teman memberi kesaksian mengenai saudaranya yang sakit parah. Ia menutupnya dengan “Jika Tuhan mengijinkan suatu pergumulan terjadi (secara terus menerus) maka itu bukan karena Ia menghukum kita melainkan Tuhan ingin agar kita melihat karya-Nya dibalik semua itu”

Yay! Terjawab sudah pertanyaan-pertanyaan itu. Tuhan tidak sejahat itu. Hanya mau kita melihat karyaNya dibalik semua pergumulan. Hanya mau kita semakin dekat, melekat dan berharap padaNya.
Jika sebuah tusuk gigi (terbuat dari bambu) dilekatkan pada tusuk gigi yang lain lalu coba patahkan, akan patah dengan mudah. Namun jika tusuk gigi tersebut kita lekatkan pada paku dan coba kita patahkan akan sangat sulit.
Melekat pada Tuhan membuat kita tak terpatahkan. Kita semakin kokoh.

Sakit, patah hati, belum mendapat pekerjaan, kesulitan keuangan dan banyak pergumulan lainnya diijinkan untuk terjadi karena Tuhan mau kita melihat karyaNya dalam hidup kita. Tuhan mau kita melekat padanya, mengandalkanNya, percaya padaNya.
Tuhan tidak menghukum kita. Ia hanya menegur.
Tuhan tidak sejahat itu. Ia tidak pernah jahat.

“For I know the plans I have for you, plans to prosper you and not to harm you, plans to give you hope and a future.” Jeremiah 29:11

Esti Tanaem
Maumere, 28 Februari 2016

Comments